Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu
pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur
pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus.
Terdapat 15 area pengendalian, yaitu :
Area Pengendalian ada 15 yaitu :
1. Integritas Sistem
a. Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user.
b. Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yang auditable.
c. Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan.
d. Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan.
e. Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan.
f. Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh.
2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
a. Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem.
b. Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan
komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang
maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
c. Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan.
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan
S/W sistem
a. Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya
perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem.
b. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal
dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan
sistem yang dibakukan dan disetujui.
4. Backup dan Recovery
a. Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster
recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila
terjadi kehancuran).
b. Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency
untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun
manualnya).
5. Contigency Planning
a. Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya
ancaman.
b. Terhadap fasilitas pemrosesan SI.
c. Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah
dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti
critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas
penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.
6. System S/W Support
a. Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan
pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat
perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasi. Dengan ketergantungan yang
lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya.
b. Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan
logika sistem secara menyeluruh (system wide logical security).
7. Dokumentasi
a. Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user
dan S/W sistem.
b. Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan
schedule operasi.
c. Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang
user.
8. Pelatihan atau Training
a. Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen
dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan
teknisnya.
b. Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan.
9. Administrasi
a. Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab
fungsional, job description, sejalan dengan metode job accounting dan/atau
charge out yang digunakan.
b. Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan
untuk semua sumber daya SI.
10.Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
a. Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta
kendali akses ke sumber daya informasi.
b. Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan.
c. Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi.
11.Operasi
a. Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO.
b. Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap
operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk
run/restore/backup atas seluruh aplikasi.
c. Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul
masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk
setiap operator.
12.Telekomunikasi
a. Review terhadap logical and physical access controls.
b. Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data
interchange (EDI).
c. Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer
dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi
saluran telekomunikasi.
13.Program Libraries
a.Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application
source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di
application test libraries development.
b. Terdapat review atas prosedur quality assurance.
14.Application Support (SDLC)
a. Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem.
b. Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru,
manajemen.
c. Proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
d. Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas
SDLC yang digunakan.
15.Pengendalian Mikrokomputer
a. Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi,
dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis,
sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki.
b. Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari
S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.